-->

SEJARAH BAHASA PEMROGRAMAN

A. SEJARAH BAHASA PEMROGRAMAN

Seperti telah dikemukakan , bahasa pemrograman merupakan susunan aturan yang memberitahu komputer operasi apa yang harus dilakukan. Nyatanya, programer menggunakan bahasa pemrograman untuk menciptakan jenis perangkat lunak yang lain. Sudah banyak bahasa pemrograman yang ditulis dengan nama yang semarak (SNOBOL, HEARSAY, DOCTOR, ACTORS, EMERLAD, JOVIAL). Masing-masing untuk memecahkan masalah tertentu. Apa yang secara umum dimiliki oleh semua bahasa tersebut? Sederhana: Semuanya bias diubah menjadi bentuk digital 1 atau 0, listrik hidup atau mati, karena dengan itulah komputer bias bekerja.

Untuk mengetahui cara kerja bahasa pemrograman, penting untuk memahami bahwa ada lima level, atau generasi, bahasa pemrograman, mulai dari level rendah hingga level tinggi. Mulai tahun 1945, lima level atau generasi tersebut terus berkembang seiring dengan programmer yang sedikit demi sedikit mengadopsi generasi bahasa berikutnya.

Bahasa pemrograman merupakan notasi untuk memberikan secara tepat program komputer. Berbeda dengan bahasa, misalkan Bahasa Indonesia dan Inggris yang merupakan bahasa alamiah (natural language), sintaksis dan semantik bahasa pemrograman komputer ditentukan secara jelas dan terstruktur, sehingg bahasa pemrograman juga disebut sebagai bahasa formal (formal language).

Bahasa Pemrograman Generasi I 

, th 1945 – Bahasa mesin/ machine language. Bahasa pemrograman generasi pertama berorientasi pada mesin. Program disusun dengan menggunakan bahasa mesin. Tentu saja program generasi ini sangat sulit untuk dipahami oleh orang awam dan sangat membosankan bagi pemrogram. Pemrogram harus benar-benar menguasai operasi komputer secara teknis. Namun bahasa generasi ini memberikan eksekusi program yang sangat cepat. Selain itu, bahasa mesin sangat bergantung pada mesin (machine dependent), artinya, bahasa mesin antara satu mesin dengan mesin lainnya akan berbeda.

Bahasa Pemrograman Generasi II

, pertengahan 1950-an - Bahasa asembli/ assembly language : Asssembler Bahasa pemrograman generasi kedua menggunakan bahasa rakitan (assembly). Sebagai pengganti kode-kode biner, digunakanlah kependekan dari kata-kata. Misalkan “MOV” untuk menyatakan “MOVE” dan JNZ yang berarti “jump non-zero”. Setiap instruksi dalam bahasa rakitan sebenarnya identik dengan satu instruksi dalam bahasa mesin. Bahasa ini sedikit lebih mudah dipahami daripada bahasa mesin. Bahasa ini sedikit lebih mudah dipahami daripada bahasa mesin mengingat perintah dalam bentuk kata-kata yang dipendekkan lebih mudah daripada mengingat deretan angka biner. Berikut adalah contoh instruksi yang ditulis dalam bahasa rakitan akan menjadi seperti berikut: Tampak bahwa penggunaan notasi seperti MOV AH, 02 jauh lebih mudah diingat atau dipahami daripada penulisan instruksi dalam bahasa mesin: B402 atau 1011 0100 0000 0010.

Bahasa Pemrograman Generasi III 

, pertengahan 1950-an hingga awal 1960-an-bahasa level tinggi/ high-level programming language missal, FORTRAN,COBOL,BASIC,C, dan C++
Bahasa pemrograman generasi ketiga menggunakan pendekatan prosedural. Sebagai bahasa prosedural, pemrogram perlu menuliskan instruksi-instruksi yang rinci agar komputer melaksanakan tugasnya. Program ditulis dengan menggunakan kata-kata yang biasa dipakai manusia, seperti WRITE untuk menampilkan sesuatu di layar dan READ untuk membaca data dari keyboard. Bahasa generasi ketiga seringkali disebut sebagai high level language disebabkan bahasa ini menggunakan kata-kata yang biasa digunakan manusia. Beberapa contoh bahasa pemrograman yang masuk dalam kategori generasi ketiga yaitu ADA, ALGOL, C, BASIC, COBOL, FORTRAN, dan PASCAL.

Bahasa Pemrograman Generasi IV

awal 1970-an-bahasa level sangat tinggi/ 4 GL (fourth-generation language): Prolog, SQL, Visual toolmisal: SQL,Intellect, NOMAD, FOCUS.
Bahasa pemrograman generasi keempat dirancang untuk mengurangi waktu pemrograman dalam membuat program sehingga diharapkan produktifitas pemrogram jadi meningkat dan program dapat dibuat dalam waktu yang lebih singkat. Alhasil, bahasa pemrograman generasi keempat yang dikenal dengan sebutan 4GL dapat dipakai oleh pemakai yang kurang mengetahui hal-hal teknis tentang pemrograman tanpa bantuan pemrogram profesional. Sebagai contoh pemrogram dapat membuat program dengan Microsoft Access di lingkungan PC dengan mudah. Bahasa pemrograman generasi keempat biasa disebut sebagai high level language atau bahasa berorientasi pada masalah (problem oriented language) karena memungkinkan pemakai menyelesaikan masalah dengan sedikit penulisan kode dibandingkan pada bahasa prosedural. Bahasa pemrograman generasi keempat menggunakan pendekatan non-prosedural. Untuk mendapatkan suatu hasil, seorang pemakai tidak perlu memberitahukan secara detail tentang bagaimana mendapatkannya.

Bahasa Pemrograman Generasi V

, awal 1980-an –bahasa alami
Bahasa pemrograman generasi kelima merupakan kelompok bahasa-bahasa pemrograman yang ditujukan untuk menangani kecerdasan buatan (artificial intelligence). Kecerdasan buatan adalah disiplin dalam ilmu komputer yang mempelajari cara komputer meniru kecerdasan manusia. Berbagai aplikasi kecerdasan manusia adalah sebagai berikut: * Pemrosesan bahasa alami (natural language processing), yakni mengatur komputer agar bisa berkomunikasi dengan manusia melalui bahasa manusia (Indonesia, Inggris, Spanyol, Prancis, dan sebagainya). * Pengedalian robotika dan sensor mata. * Aplikasi sistem pakar (expert system) yang meniru seorang pakar di bidang tertentu sehingga bisa menghasilkan nasehat atau pemikiran yang setara dengan seorang pakar.

Menurut tingkatannya, bahasa pemrograman dibagi menjadi 3 tingkatan, yaitu:

  1. Bahasa pemrograman tingkat rendah (low level language), merupakan bahasa pemrograman generasi pertama, bahasa pemrograman jenis ini sangat sulit dimengerti karena instruksinya menggunakan bahasa mesin. Biasanya yang mengerti hanyalah pembuatnya saja karena isinya programnya berupa kode-kode mesin.
  2. Bahasa pemrograman tingkat menengah (middle level language), merupakan bahasa pemrograman dimana pengguna instruksi sudah mendekati bahasa sehari-hari, walaupun begitu masih sulit untuk dimengerti karena banyak menggunakan singkatan-singkatan seperti “STO” artinya simpan (STORE) dan “MOV” artinya pindahkan (MOVE). Yang tergolong dalam bahasa ini adalah assembler.
  3. Bahasa pemrograman tingkat tinggi (high level language) merupakan bahasa yang mempunyai ciri lebih terstruktur, mudah dimengerti karena menggunakan bahasa sehari-hari, contoh bahasa level ini adalah: Delphi, Pascal, ORACLE, MS-SQL, Perl, Phyton, Basic, Visual Studio (Visual Basic, Visual FoxPro), Informix, C, C++, ADA, Java, PHP, ASP, XML, dan lain-lain. Bahasa seperti Java, PHP, ASP, XML biasanya digunakan untuk pemrograman pada internet, dan masih banyak lagi yang terus berkembang yang saat ini biasanya dengan ekstensi .net (baca: dot net) seperti Visual Basic.NET dan Delphi.Net yang merupakan bahasa pemrograman yang dikembangkan pada aran berbasis internet Sejauh ini bahasa pemrograman dikelompokkan menjadi lima generasi. Setiap generasi bahasa pemrograman memiliki karakteristik tersendiri. Semakin maju generasinya maka orientasi bahasa pemrograman ini akan semakin dekat ke manusia. Gambar di atas menunjukkan terjadinya kecenderungan pergeseran orientasi dalam bahasa-bahasa pemrograman, dari pendekatan yang berorientasi kepada mesin menuju ke pendekatan yang berorientasi pada manusia.

B. Pengembangan Compiler

Sejarah perkembangan suatu kompilator sudah dimulai sejak lama, yaitu pada saat mulaiditemukannya komputer pada awal 1950-an. Sejak waktu tersebut teknik dan carapembentukan suatu kompilator telah berkembang dengan sangat pesat dan pembentukkansuatu kompilator dapat dilakukan makin mudah. Demikian pula program bantu (tools) untuk membuat suatu kompilator sudah dapat diperoleh sehingga pembentukan suatu kompilator dapat dilakukan dengan cepat.
Kompilator pertama yang dibuat adalah kompilator untuk bahasa FORTRAN yang pada saatitu dikembangkan dengan memakan sejumlah tenaga ahli yang setara dengan pekerjaan yangdilakukan oleh 18 orang. Dengan adanya program bantu dan tata cara pembentukan yangsistematis dan tertata dengan baik serta pendefinisian struktur bahasa yang cermat, makasuatu kompilator untuk bahasa yang terstruktur seperti PASCAL atau C dapat dikembangkan

C. Pengembangan Interpreter

Interpreter adalah program sistem yang berfungsi sebagai penterjemah kode program yangdibuat oleh programmer ke dalam bahasa mesin Perintah-perintah yang dibuat olehprogrammer dieksekusi baris demi baris, sambil mengikuti logika yang terdapat di dalamkode tersebut.Interpreter mengeksekusi atau melakukan instruksi yang ditulis dalam bahasa pemprogramantertentu.
Kode-kode bahasa tersebut tidak dalam bentuk bahasa mesin melainkan berupasource code murni. tugas interpreter adalah mengartikan source code berisi bahasapemprograman tersebut sehingga instruksinya dapat dimengerti dan dapat dijalankan olehkomputer.Interpreter membaca statement, menganalisanya dan menjalankannya dengan intruksi yangsesuai di dalam mesin virtual. Interpreter memiliki fungsi opsional, yaitu interactiveinterpreter, dimana cara menjalankannya adalah dengan perulangan baca ± evaluasi ± cetak (read ± eval ± print)

Referensi
• http://deniadeputra.students-blog.undip.ac.id/2009/06/10/fff/
• http://ayuu.students.uii.ac.id/2011/11/22/generasi-bahasa-pemrograman/
• http://www.afandy.web.id

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter