T:
Bagaimana kira-kira pengelolaan keuangan rumah
tangga kalau penghasilan saya lebih besar daripada suami? Apa yang
sebaiknya dibayar dari penghasilan saya, dan begitu pula sebaliknya? (Intan, 33)
J:
Ada beberapa metode dalam mengelola penghasilan bagi pasangan yang sudah menikah dan keduanya bekerja.
1.
Penghasilan suami dan isteri digabung dalam satu pos, kemudian
digunakan untuk membayar berbagai pos pengeluaran rumah tangga, termasuk
kebutuhan pribadi masing-masing.
2. Suami bertanggungjawab untuk
membayar cicilan, tagihan kartu kredit, pengeluaran rutin bulanan, dan
uang sekolah anak. Sedangkan isteri bertanggung jawab untuk membayar
pengeluaran hiburan, liburan, dan belanja pribadi. Alokasi tanggung
jawab dapat bervariasi untuk masing-masing rumah tangga.
3. Variasi
dari metode pengelolaan pertama, namun masing-masing telah mengeluarkan
beberapa persen untuk pengeluaran pribadi. Misalnya suami memberikan 80
persen dari penghasilannya untuk rumah tangga. Sedangkan isteri
membeikan 50 persen dari penghasilannya untuk rumah tangga.
Dari
ketiga metode tersebut, tidak ada yang benar atau salah. Hanya saja,
saya sarankan Anda dan suami harus konsisten dalam pemilihan dan
implementasi metode pengelolaan.Dari survei yang saya lakukan,
kebanyakan isteri bekerja menggunakan metode ketiga dan jumlah
penghasilan isteri yang dikontribusikan kepada rumah tangga nilainya
antara 50-75 persen.
Untuk kasus seperti Anda, berapa persen dari
penghasilan yang mau Anda ikhlaskan kepada rumah tangga adalah
keputusan pribadi Anda. Mudahnya jika dengan penghasilan suami saja,
Anda berdua bisa menyekolahkan anak ke sekolah biasa, maka jika ditambah
dengan kontribusi Anda barangkali anak bisa mendapat sekolah yang lebih
bagus lagi.Meski demikian, saya sarankan Anda sebagai perempuan bekerja
untuk juga menyisihkan penghasilan untuk investasi masa pensiun dan
investasi dana kesehatan di hari tua.
ZAPtion!
1. Sepakat dengan pasangan mengenai metode pengelolaan rumah tangga.
2.
Sisihkan penghasilan Anda untuk investasi dana pensiun pribadi,
tabungan kesehatan, dan dana darurat, baru kemudian dikontribusikan
kepada rumah tangga.
3. Luangkan waktu setiap bulan untuk berdiskusi santai soal uang dengan pasangan.
SUMBER
Post a Comment