Jakarta, Kementerian Kesehatan memastikan sejauh ini
wabah flu burung clade (jenis gen) baru 2.3.2 belum menjangkiti manusia.
Namun virus ganas yang menyerang hewan unggas itu sudah menewaskan
150.866 ekor itik di 9 provinsi di Indonesia.
"Belum ada kasus
H5N1 clade baru 2.3.2 pada manusia di Indonesia. Penularan pada manusia
di Indonesia, masih disebabkan H5N1 clade lama," kata Menteri Kesehatan,
Nafsiah Mboi, dalam jumpa pers usai rakor flu burung di kantornya, Jl
HR Rasuna Said, Jaksel, Kamis (27/12/2012).
Nafsiah memaparkan,
kasus penularan flu burung baru pada manusia terjadi di China pada tahun
2009 dan 2010. Ada dua orang tewas akibat flu burung clade baru ini.
"Di
Hongkong tahun 2010 ada satu orang meninggal, sementara di Bangladesh
tahun 2012 ada 3 kasus. Jadi kita harus siap siaga," lanjutnya.
Sementara
itu Menko Kesra Agung Laksono mengatakan, pemerintah sudah berhasil
mengendalikan wabah flu burung baru ini. "Namun, masih diperlukan
kesiapan pemerintah untuk mengendalikan flu burung di daerah dan lintas
negara masih perlu ditingkatkan agar tidak terjadi pandemi," kata Agung.
Namun
masih terdapat kendala mereka dalam mengatasi penyakit ini. Diantaranya
dana kompensasi untuk depopulasi unggas yang belum tersedia termasuk
vaksin H5N1 pada unggas dan manusia yang belum diproduksi maksimal.
"Pengawasan
lalu lintas perdagangan unggas secara ilegal masih kurang dan kapasitas
kelembagaan pemda untuk mencegah zoonosi belum optimal," jelas Agung.
Pemerintah
juga untuk sementara menghentikan impor unggas asal Australia. "Karena
sudah dideclare ada wabah flu burung di sana, tentu kita menahan untuk
tidak memasukkan. Kita baru mengimpor kembali kalau status wabah flu
burung dicabut," tambah Mentan, Suswono.
Virus flu burung H5N1
pada unggas memiliki kemampuan mutasi yang cukup cepat dengan
diidentifikasinya varian baru clade 2.3.2 yang mematikan itik yang
sebelumnya tahan terhadap penularan virus H5N1 clade lama.
Sumber
Post a Comment