Ada "Segitiga Bermuda" Ditempat Pesawat Sukhoi Jatuh ?
infospesial.net -
Pesawat asal Rusia, Superjet 100 (SSJ-100) jatuh di tebing kawah Gunung Salak, Rabu sore kemarin, lokasi pun memang terhitung susah dijangkau karena jalannya bertebing curam. Namun Sukhoi bukanlah satu-satunya pesawat yang jatuh di gunung tersebut, terhitung dalam lima tahun terakhir, sedikitnya 3 pesawat jatuh di daerah itu.
Dugaan awal penyebab pesawat Sukhoi adalah karema masuk ruang hampa udara di ketinggian antara 10 ribu kaki hingga 6000. Dan hal ini pun menimbulkan presepsi jika di Gunung Salak terdapat medan magnet seperti halnya di Segitiga Bermuda di kawasan Amerika Latin.
Surono, dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), menegaskan jika penyebab utama jatuhnya pesawat Sukhoi adalah karena faktor angin di ketinggian gunung, bukan karena adanya medan magnet.
"Semua ciptaan Tuhan ini ada medan magnetnya, hanya saja tidak terlalu besar porsinya. Seperti yang terjadi di atas Gunung Salak, tidak ada kaitannya dengan medan magnet bumi atau banyak disebut sebagai "Segitiga Bermuda"," tegas Surono, Kamis (10/5/2012) seperti dilansir dari VIVAnews.
Sebelumnya koordinator Rescue PT Dirgantara Indonesia Bambang Munardi menjelaskan bahwa diperkirakan pesawat Sukhoi Superjet-100 jatuh karena masuk ruang hampa . Itu diduga jadi alasan pilot minta izin turun. "Turun drastis dalam waktu relatif singkat. Sangat sulit pesawat bertahan dalam kondisi itu," jelasnya.
Dalam kondisi seperti itu pilot pesawat harus memiliki keahlian khusus untuk menstabilkan pesawat. Selain itu, pesawat juga harus punya teknologi untuk mengatasi masalah ini. "Kami belum tahu catatan pilot dan kemampuan teknologi pesawat Sukhoi ini." tambahnya.
SB: http://news.infospesial.net/read/645/ada-segitiga-bermuda-ditempat-pesawat-sukhoi-jatuh.html
Pesawat asal Rusia, Superjet 100 (SSJ-100) jatuh di tebing kawah Gunung Salak, Rabu sore kemarin, lokasi pun memang terhitung susah dijangkau karena jalannya bertebing curam. Namun Sukhoi bukanlah satu-satunya pesawat yang jatuh di gunung tersebut, terhitung dalam lima tahun terakhir, sedikitnya 3 pesawat jatuh di daerah itu.
Dugaan awal penyebab pesawat Sukhoi adalah karema masuk ruang hampa udara di ketinggian antara 10 ribu kaki hingga 6000. Dan hal ini pun menimbulkan presepsi jika di Gunung Salak terdapat medan magnet seperti halnya di Segitiga Bermuda di kawasan Amerika Latin.
Surono, dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), menegaskan jika penyebab utama jatuhnya pesawat Sukhoi adalah karena faktor angin di ketinggian gunung, bukan karena adanya medan magnet.
"Semua ciptaan Tuhan ini ada medan magnetnya, hanya saja tidak terlalu besar porsinya. Seperti yang terjadi di atas Gunung Salak, tidak ada kaitannya dengan medan magnet bumi atau banyak disebut sebagai "Segitiga Bermuda"," tegas Surono, Kamis (10/5/2012) seperti dilansir dari VIVAnews.
Sebelumnya koordinator Rescue PT Dirgantara Indonesia Bambang Munardi menjelaskan bahwa diperkirakan pesawat Sukhoi Superjet-100 jatuh karena masuk ruang hampa . Itu diduga jadi alasan pilot minta izin turun. "Turun drastis dalam waktu relatif singkat. Sangat sulit pesawat bertahan dalam kondisi itu," jelasnya.
Dalam kondisi seperti itu pilot pesawat harus memiliki keahlian khusus untuk menstabilkan pesawat. Selain itu, pesawat juga harus punya teknologi untuk mengatasi masalah ini. "Kami belum tahu catatan pilot dan kemampuan teknologi pesawat Sukhoi ini." tambahnya.
SB: http://news.infospesial.net/read/645/ada-segitiga-bermuda-ditempat-pesawat-sukhoi-jatuh.html
1 comment for "Ada "Segitiga Bermuda" Ditempat Pesawat Sukhoi Jatuh ?"