Apakah Mandi Malam Bikin Rematik?

Anda mungkin pernah bertanya-tanya, mana yang lebih baik untuk kesehatan, mandi air dingin atau mandi air hangat? Sebenarnya, manfaat medis air dengan berbagai suhu yang berbeda untuk kesehatan sudah dikenal sejak lama. Istilah yang lebih sering digunakan untuk hal ini adalah hydrotherapy.

Suhu air memiliki peran penting dalam hydrotherapy. Pasalnya, suhu air yang berbeda dapat memengaruhi tubuh manusia secara berbeda. Baik air hangat maupun dingin, masing-masing memiliki keunggulan dan kekurangan. 

Air Dingin
Mandi air dingin akan memberikan sensasi kesegaran pada tubuh Anda. Selain itu, mandi air dingin juga biasanya mampu membuat Anda lebih bersemangat dan membantu menghilangkan kantuk.

Selain itu, paparan terhadap air dingin (14°) juga merangsang pengeluaran berbagai hormon, seperti noradrenalin dan dopamin. Paparan terhadap air dingin akan menyebabkan pelebaran pembuluh darah ke kulit, yang bertujuan untuk mempertahankan suhu pada daerah tersebut.

Manfaat air dingin juga dapat lebih dirasakan jika diaplikasikan dengan pengompresan. Air dingin membantu mengurangi rasa nyeri pada luka dan pembengkakan.

Air Hangat

Mandi air hangat dapat digunakan untuk menurunkan ketegangan otot setelah seharian beraktivitas. Air hangat dapat membantu melemaskan otot dan membuat Anda merasa lebih santai.

Lelah dan stres dengan berbagai beban pekerjaan dan hidup? Berendamlah dengan air panas yang telah diberi sentuhan aromaterapi. Hal ini dapat membantu mengurangi tingkat stres.

Tapi, hati-hati! Ingatlah bahwa yang Anda perlukan adalah air hangat dan bukan air panas. Air yang terlalu panas dapat menyebabkan kulit menjadi kering. Bahkan Anda sangat disarankan untuk menggunakan pelembab setelah mandi menggunakan air hangat untuk mencegah kulit kering.

Jadi masing-masing suhu air memiliki keunggulan tersendiri bagi kesehatan. Anda bisa memanfaatkan keunggulan masing-masing dalam aktivitas sehari-hari. Misalnya mandi air dingin di pagi hari dan mandi air hangat untuk malam hari setelah seharian beraktivitas.

dalam artikel lain menyebutkan :

Demi kebersihan tubuh, kamu tentu memilih mandi malam, kan? Tapi, benarkah mandi malam bikin rematik seperti kata orang-orang zaman dulu?

Kepada Uzone.id, dr. Widya Dwi Agustin dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mampang Prapatan mengatakan bahwa anggapan itu tidak benar. Rematik bukan disebabkan oleh mandi malam. “Rematik atau rheumatoid arthritis disebabkan oleh penyakit autoimun,” katanya.

Penyakit autoimun adalah penyakit dengan sistem kekebalan tubuh yang semestinya melawan infeksi, tapi justru menyerang sel normal pada persendian. Alhasil, muncul rasa nyeri, bengkak, dan kaku pada persendian.

Menurut Widya, penyebab dari penyakit autoimun tidak diketahui dengan pasti. Namun, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risikonya seperti jenis kelamin perempuan, usia tua, riwayat keluarga yang juga menderita rematik, kebiasaan merokok, obesitas, dan konsumsi kopi lebih dari tiga cangkir sehari—khususnya kopi decaffeinated coffee.

Meski tidak menyebabkan rematik, mandi malam juga dapat memberikan dampak kesehatan. Bila mandi malam menggunakan air dingin, tubuh dapat menjadi kaget karena suhu air yang dingin.

“Sehingga bisa menyebabkan beberapa organ tubuh terganggu, yang dapat menyebabkan sakit,” ujar Widya kepada Uzone.id. Solusinya, kamu bisa mandi pakai air hangat. Ingat, air hangat, ya, bukan air panas.

Post a Comment for "Apakah Mandi Malam Bikin Rematik?"